Cara melakukan palpasi
Diposting oleh
OTAKU KARAWANG
Sabtu, 11 Februari 2012 at 02.29
0
komentar
Palpasi
Selama palpasi,
perawat menyentuh tubuh untuk merasakan denyutan dan getaran, untuk mencari
struktur tubuh ( terutama dalam abdomen). dan untuk mengkaji ciri-ciri, seperti
ukuran, tekstur, kehangatan, mobilitas, dan nyeri tekan. Palpasi memungkinkan
kita untuk mendeteksi nadi, kekakuan otot, pembesaran limfe nodus, kekeringan
kulit dan rambut, nyeri tekan organ atau pembengkakan payudara dan mengukur
naik turunnya dada setiap kali pernapasan.
Biasanya,
palpasi dilakukan setelah inspeksi sebagai teknik pengkajian fisik yang kedua.
Sebagai contoh, jika terdapat ruam-ruaa pada inspeksi, perawat menentukan
melalui palpasi apakah ruam-ruam tersebut permukaannya meninggi atau terasa
nyeri atau hangat. Tetapi selama pengkajian abdomen atau sistem urinarius, palpasi
harus dilakukan di akhir pemeriksaan untuk menghindari menyebabkan klien merasa
tidak nyaman dan menstimulasi peristaltik (kontraksi otot yang halus yang
mendorong makanan melewati saluran GI, empedu melewati duktus empedu, dan urin
melewati ureter).
Untuk melakukan
pengkajian yang menyeluruh, perawat perlu menguasai beberapa teknik palpasi
yang digambarkan di sini. Palpasi ringan melibatkan penggunaan ujung jari dan
bantalan jari untuk memberi tekanan ringan pada permukaan kulit. Ballotemen,
bentuk lain dari palpasi ringan, melibatkan tekanan yang halus, berulang dan
kuat pada jaringan dengan menggunakan tangan (seperti mendribel bola kecil
dengan perlahan) untuk mengkaji letak atau struktur tubuh yang hanya menempel
sebagian. Palpasi dalam membutuhkan penggunaan kedua tangan dan tekanan yang
lebih besar.
Penggunaan
tangan dalam palpasi
Untuk
meningkatkan teknik palpasi, perawat dapat mengambil keuntungan dari
sensitivitas taktil yang spesifik pada setiap bagian tangan. Ujung dan bantalan
Jari dapat membedakan tekstur dan bentuk dengan sangat balk. Bagian belakang
atau permukaan dorsal tangan dapat merasakan kehangatan dengan sangat baik.
Permukaan ulnar, bola tangan (di bagian dasar jari di sisi telapak tangan)
adalah bagian terbaik yang dapat merasakan getaran (getaran halus di atas
prekordium) dan fremitus (vibrasi di atas dinding dada) dan juga vibrasi suara
yang melewati dinding dada. Ibu jari dan jari telunjuk dapat mengkaji tekstur
rambut, memegang jaringan dan merasakan pembesaran limfe nodus dengan sangat
baik. Bantalan jari yang rata dapat digunakan untuk mempalpasi jaringan lunak,
merasakan krepitus (bunyi berderik) sendi, dan pemeriksaan ringan pada abdomen.
Satu jari atau ujung kuku dapat memberi usapan pada kulit ketika berusaha untuk
mendapatkan kremasterik (retraksi testis) atau refleks abdomen pada pemeriksaan
neurologi. Seluruh tangan dapat menguji kekuatan genggaman tangan.
Palpasi ringan
Untuk melakukan
palpasi ringan, tekan kulit dengan perlahan sedalam 1 sampai 2 cm. Jika mungkin
gunakan sentuhan yang paling ringan; tekanan yang terlalu besar dapat
menumpulkan sensitivitas Anda. Tutup mata untuk berkonsentrasi pada apa yang
jari Anda rasakan.
Palpasi dalam
Untuk melakukan
palpasi dalam, tingkatkan tekanan pada ujung jari Anda, tekan kulit sedalam
kira-kira 4 cm. Letakkan tangan Anda yang lain di atas tangan yang melakukan
palpasi untuk mengendalikan dan memandu gerakan Anda. Untuk melakukan variasi
palpasi dalam yang memungkinkan penunjukan yang tepat pada area yang
terinflamasi, tekan dengan tegas dengan satu tangan, kemudian angkat tangan
Anda menjauh dengan cepat. Jika klien mengeluh adanya peningkatan nyeri pada
saat Anda melepas tekanan, Anda telah mengidentifikasi nyeri tekan yang
memantul. (Jika Anda mendapati adanya nyeri tekan yang memantul ketika
memeriksa abdomen, maka klien dicurigai menderita peritonitis).
Gunakan kedua
tangan (palpasi bimanual) untuk menjangkau organ-organ yang berada di dalam,
tersembunyi dan sulit untuk dipalpasi (seperti ginjal atau limpa) atau untuk
menyesuaikan atau menstabilkan organ (seperti uterus) dengan satu tangan dan
mempalpasinya dengan tangan yang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)