Palang merah remaja
Diposting oleh
OTAKU KARAWANG
Sabtu, 04 Februari 2012 at 21.57
0
komentar
Labels :
Logo Palang
Merah Remaja
Palang Merah
Remaja atau PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja yang
dilaksanakan oleh Palang Merah Indonesia. Terdapat di PMI Cabang seluruh
Indonesia dengan anggota lebih dari 1 juta orang[1]. Anggota PMR merupakan
salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan
dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, serta mengembangkan
kapasitas organisasi PMI.
Daftar isi
* 1 Sejarah
* 2 Pendidikan dan pelatihan PMR
* 3 Jumbara
* 4 Tribakti PMR
* 5 Tingkatan PMR
* 6 Prinsip Dasar kepalang-merahan
* 7 Lihat pula
* 8
Pranala luar
Sejarah
Terbentuknya
Palang Merah Remaja dilatar belakangi oleh terjadinya Perang Dunia II (1859)
pada waktu itu Austria dan Francis sedang mengalami peperangan. Karena
kekurangan tenaga untuk memberikan bantuan, akhirnya mengerahkan anak-anak
sekolah supaya turut membantu sesuai dengan kemampuannya. Mereka diberikan
tugas – tugas ringan seperti mengumpulkan pakaian-pakaian bekas dan
majalah-majalah serta Koran bekas. Anak-anak tersebut terhimpun dalam suatu
badan yang disebut Palang Merah Pemuda (PMP) kemudian menjadi Palang Merah
Remaja (PMR).
Pada tahun
1919 di dalam sidang Liga Perhimpunan Palang Merah Internasional diputuskan
bahwa gerakan Palang Merah Remaja menjadi satu bagian dari perhimpunan Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah. Kemudian usaha tersebut diikuti oleh negara-negara
lain. Dan pada tahun 1960, dari 145 Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah sebagian besar sudah memiliki Palang Merah Remaja.
Di Indonesia
pada Kongres PMI ke-IV tepatnya bulan Januari 1950 di Jakarta, PMI membentuk
Palang Merah Remaja yang dipimpin oleh Ny. Siti Dasimah dan Paramita
Abdurrahman. Pada tanggal 1 Maret 1950 berdirilah Palang Merah Remaja secara
resmi di Indonesia.
Pendidikan dan pelatihan PMR
Palang Merah
Remaja atau PMR adalah organisasi kepemudaan binaan dari Palang Merah Indonesia
yang berpusat di sekolah-sekolah dan bertujuan memberitahukan pengetahuan dasar
kepada siswa sekolah dalam bidang yang berhubungan dengan kesehatan umum dan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.
Untuk
mendirikan atau menjadi anggota palang merah remaja disekolah, harus diadakan
Pendidikan dan Pelatihan Diklat untuk lebih mengenal apa itu sebenarnya PMR dan
sejarahnya mengapa sampai ada di Indonesia, dan pada diklat ini para peserta
juga mendapatkan sertifikat dari PMI. Dan baru dianggap resmi menjadi anggota
palang merah apabila sudah mengikuti seluruh kegiatan yang diadakan oleh palang
merah remaja disekolah.
PMI
mengeluarkan kebijakan pembinaan PMR:
1. Remaja merupakan prioritas pembinaan,
baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2. Remaja berperan penting dalam
pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3. Remaja berperan penting dalam
perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk
kegiatan PMI.
4. Remaja adalah kader relawan.
5. Remaja calon pemimpin PMI masa depan.
Tujuan
pembinaan dan pengembangan PMI masa depan:
1. Penguatan kualitas remaja dan pembentukan
karakter.
2. Anggota PMR sebagai contoh dalam
berperilaku hidup sehat bagi teman sebaya.
3. Anggota PMR dapat memberikan motivasi
bagi teman sebaya untuk berperilaku hidup sehat.
4. Anggota PMR sebagai pendidik remaja
sebaya.
5. Anggota PMR adalah calon relawan masa
depan.
Jumbara
Jumbara atau
Jumpa Bhakti Gembira adalah kegiatan besar organisasi PMR seperti halnya
jambore pada organisasi Pramuka.Jumbara diadakan dalam setiap tingkatan. Ada
jumbara tingkat kabupaten, daerah dan Jumbara Nasional. dimana pelaksanaanya
disesuaikan dengan kemampuan PMI daerah yang bersangkutan.
Tribakti PMR
dalam PMR ada
tugas yang harus dilaksanakan, dalam PMR dikenal tri bakti yang harus
diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh semua anggota. TRIBAKTI PMR (2009)
tersebut adalah:
1. Meningkatkan keterampilan hidup sehat
2. Berkarya dan berbakti kepada masyarakat
3. Mempererat persahabatan nasional dan
internasional.
Tingkatan PMR
Di Indonesia
dikenal ada 3 tingkatan PMR sesuai dengan jenjang pendidikan atau usianya
1. PMR Mula adalah PMR dengan tingkatan
setara pelajar Sekolah Dasar (10-12 tahun). Warna emblem Hijau
2. PMR Madya adalah PMR dengan tingkatan
setara pelajar Sekolah Menengah Pertama (12-15 tahun). Warna emblem Biru Langit
3. PMR Wira adalah PMR dengan tingkatan
setara pelajar Sekolah Menengah Atas (15-17 tahun). Warna emblem Kuning
Prinsip Dasar kepalang-merahan
Dalam PMR
dikenalkan 7 Prinsip Dasar yang harus diketahui dan dilaksanakan oleh setiap
anggotanya. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama"7 Prinsip Dasar Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional" (Seven Fundamental Principle of
Red cross and Red Crescent).
* Kemanusiaan
Gerakan
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah lahir dari keinginan untuk memberikan
pertolongan kepada korban yang terluka dalam pertempuran tanpa membeda-bedakan
mereka dan untuk mencegah serta mengatasi penderitaan sesama. Tujuannya ialah
melindungi jiwa dan kesehatan serta menjamin penghormatan terhadap umat
manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, kerja sama dan perdamaian abadi
antar sesama manusia.
* Kesamaan
Gerakan
memberi bantuan kepada orang yang menderita tanpa membeda-bedakan mereka
berdasarkan kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial atau pandangan politik.
tujuannya semata-mata ialah mengurangi penderitaan orang lain sesuai dengan
kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
* Kenetralan
Gerakan tidak
memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama, atau
ideologi.
* Kemandirian
Gerakan
bersifat mandiri, setiap perhimpunan Nasional sekalipun merupakan pendukung
bagi pemerintah dibidang kemanusiaan dan harus mentaati peraturan hukum yang
berlaku dinegara masing-masing, namun gerakan bersifat otonom dan harus menjaga
tindakannya agar sejalan dengan prinsip dasar gerakan.
* Kesukarelaan
Gerakan
memberi bantuan atas dasar sukarela tanpa unsur keinginan untuk mencari
keuntungan apapun.
* Kesatuan
Didalam satu
Negara hanya boleh ada satu perhimpunan Nasional dan hanya boleh memilih salah
satu lembaga yang digunakan Palang merah Bulan Sabit Merah. Gerakan bersifat
terbuka dan melaksanakan tugas kemanusiaan diseluruh wilayah negara
bersangkutan.
* Kesemestaan
Gerakan
bersifat semesta. Artinya, gerakan hadir diseluruh dunia. Setiap perhimpunan
Nasional mempunyai status yang sederajat, serta memiliki hak dan tanggung jawab
yang sama dalam membantu sama lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)